Macam-Macam Tes Ajaib, di Sini Tempatnya!

Minggu, 18 Agustus 2013

Kisah Orang-orang yang Masuk ISLAM Karena Ilmu Pengetahuan


Assalamu’alaikum..

Halo sob. Mumpung masih suasana lebaran nih. :D Tapi ngga kerasa ya, udah ngelewatin Ramadhan lagi.. :) Anyway, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN. Maafin ane kalo banyak salah ya sob. ;)

Oke, in this post, ane cuma mau sekedar sharing aja sih. Ngingetin juga, bahwa sebagai muslim, sebagai orang Islam nih.. Kita patut bangga loh..

(Loh? Bangga kenapa jis?) :f Ya bangga lah, karena Islam itu adalah agama yang logis, dan rasional. Islam mengajarkan kita untuk berpikir dan mengharuskan kita untuk terus menuntut ilmu. Maka kalau kita mau berfikir “walaupun” sedikit saja, kita akan menemukan kebenaran dalam islam. :@

Betapa istimewanya orang berilmu di mata islam. Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, mendorong untuk mencarinya, memuji orang-orang yang menguasainya, dan memuliakan orang yang mengamalkannya.

Banyak orang-orang di luar sana yang menemukan islam lewat proses berpikir. Nah, termasuk beberapa orang di bawah ini nih, yang menemukan islam dari ilmu pengetahuan yang dimilikinya. ;)

Wallahua’lam juga sih, mereka bener-bener mualaf apa enggak..

Tapi yang lebih penting, ini membuktikan bahwa memang hanya Allah lah sumber dari segala ilmu, segala pengetahuan, Yang Maha Pintar lagi Maha Mengetahui.. Ilmu kita dibanding ilmu Allah hanya “Setetes air di tengah samudera”, bahkan kurang dari itu. Maka dari itu, berdoa yuk, “Ya Allah Ya Rabb, ampunilah segala kesombongan-kesombongan kami”. Aamiin.

Well, daripada kelamaan, langsung aja nih ya. Monggo. ;)

Eh iya, sory kalo ini ane jadiin beberapa part. Biar enak bacanya, biar nggak boros loading juga. :D hehehe. Doain juga ye, biar bisa lanjut terus nulis nih di category Ajaib Love ISLAM ini. ;)


Masuk ISLAM setelah penelitian terhadap ber-wudhu


Wudhu


Setiap perintah ALLAH tentu memiliki hikmah kebaikan dibaliknya. Nah, termasuk berwudhu nih.

Prof. Leopold Werner von Ehrenfels menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu. Ia mengemukakan sebuah fakta yang sangat mengejutkan. Bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di sebelah dahi, tangan, dan kaki. Dan pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. :f

Dari sinilah ia menemukan hikmah dibalik wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar wudhu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan. Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat saraf nya. :@

Ahli syaraf/neurologist juga telah membuktikan dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran. Dan setelah dihitung-hitung, ternyata terdapat 493 titik reseptor pada anggota wudhu.. MasyaAllah, padahal kita saja “minimal” melakukan wudhu itu 5 kali setiap hari. Allahu Akbar, luar biasa.. :@


Contoh titik akupuntur telapak tangan


Tapi sesungguhnya yang paling penting dari wudhu ialah kekuatan simboliknya, yakni memberikan rasa percaya diri sebagai orang yang ‘bersih’ dan sewaktu-waktu dapat menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan shalat, menyentuh atau membaca mushaf Al Quran. Wudhu sendiri akan memproteksi diri untuk menghindari apa yang secara spiritual merusak citra wudhu, dan menghindari untuk berbuat dosa. ;)

Rasulullah SAW saja selalu menjaga keabsahan wudhu-nya. Dan Rasulullah SAW juga menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. “Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu”. Jadi, Rasulullah akan mengenali umatnya nanti pada hari kiamat, karena bekas wudhu. Allahu Akbar.

Dan pada akhirnya prof. Leopold pun memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels. ;)



Masuk ISLAM setelah meneliti suara tumbuhan-tumbuhan yang ber-tasbih


Al Israa' : 44


QS : Al Israa’ 44, diatas akhirnya terbukti oleh (Alm.) Prof. William Brown yang memimpin sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian menemukan fenomena aneh pada suatu tumbuhan. Mereka berhasil mendeteksi dan merekam adanya suara/denyutan halus yang keluar dari suatu tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia biasa. Kemudian menganalisis denyutan atau detik suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah) ke sebuah Oscilloscope. Ternyata denyutan itu berulang lebih dari 1000 kali tiap detiknya. :x

Leaf

Pihaknya juga telah menyerahkan hasil penelitian tersebut ke universitas-universitas dan pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa, dan tetap tak ada yang sanggup menafsirkannya.

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania. Tapi setelah 5 hari, para ilmuwan tersebut angkat tangan mengenai fenomena tersebut. Tak seorang pun bisa menafsirkannya. Dan kebetulan dalam pertemuan itu hadir pula seorang ilmuwan muslim berasal dari India.

Lalu ilmuwan muslim itu mengatakan, “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu.” :@

Mendengar pernyataan ilmuwan muslim itu, tentu saja para hadirin terkejut dan mereka meminta ilmuwan muslim itu untuk menunjukkan tafsir dan makna dari fenomena tersebut.

Ilmuwan muslim itu pun membacakan ayat di atas lalu berkata, “Suara denyutan halus itu tak lain adalah lafadz jalalah (nama Allah SWT Subhanahu wa Ta’ala).”

Tentu saja penjelasan itu menimbulkan keheningan dan keheranan bagi para ilmuwan yang hadir. Dan akhirnya Profesor Brown menemui sang ilmuwan muslim tersebut untuk mendiskusikan tentang Islam dan tentang fenomena tersebut.

Ilmuwan muslim itupun menerangkan tentang Islam, dan ia juga menghadiahkan Al Qur’an dengan terjemah inggris kepada profesor Brown. :)

Beberapa hari kemudian, dalam sebuah ceramah di sebuah universitas, profesor William Brown mengatakan,”Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini. Dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian, sanggup menafsirkan makna fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirkannya. Satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan berada dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan opsi lain bagiku selain mengucapkan “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah SWT, dan Muhammad adalah utusan Allah SWT.” ;)





Oke, Silahkan lanjut baca lanjutannya kalo berkenan sob.. :D hehehe, thanks before. ;)

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com