Assalamu’alaikum..
Halo sob. Mumpung masih suasana lebaran nih. :D Tapi ngga kerasa ya, udah ngelewatin Ramadhan lagi.. :) Anyway, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN. Maafin ane
kalo banyak salah ya sob. ;)
Oke, in this post, ane cuma mau sekedar
sharing aja sih. Ngingetin juga, bahwa sebagai muslim, sebagai orang Islam nih.. Kita patut bangga loh..
(Loh? Bangga kenapa jis?) :f Ya bangga lah,
karena Islam itu adalah agama yang logis, dan rasional. Islam mengajarkan kita untuk
berpikir dan mengharuskan kita untuk terus menuntut ilmu. Maka kalau kita mau
berfikir “walaupun” sedikit saja, kita akan menemukan kebenaran dalam islam. :@
Betapa istimewanya orang berilmu di mata
islam. Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, mendorong
untuk mencarinya, memuji orang-orang yang menguasainya, dan memuliakan orang
yang mengamalkannya.
Banyak orang-orang di luar sana yang menemukan
islam lewat proses berpikir. Nah, termasuk beberapa orang di bawah ini nih,
yang menemukan islam dari ilmu pengetahuan yang dimilikinya. ;)
Wallahua’lam juga sih, mereka bener-bener
mualaf apa enggak..
Tapi yang lebih penting, ini membuktikan bahwa
memang hanya Allah lah sumber dari segala ilmu, segala pengetahuan, Yang Maha Pintar lagi Maha Mengetahui.. Ilmu kita dibanding ilmu
Allah hanya “Setetes air di tengah samudera”, bahkan kurang dari itu. Maka dari
itu, berdoa yuk, “Ya Allah Ya Rabb, ampunilah segala kesombongan-kesombongan
kami”. Aamiin.
Well, daripada kelamaan, langsung aja nih ya.
Monggo. ;)
Eh iya, sory kalo ini ane jadiin beberapa part. Biar
enak bacanya, biar nggak boros loading juga. :D hehehe. Doain juga ye, biar
bisa lanjut terus nulis nih di category Ajaib Love ISLAM ini. ;)
Masuk ISLAM setelah penelitian terhadap ber-wudhu
Setiap perintah ALLAH tentu memiliki hikmah
kebaikan dibaliknya. Nah, termasuk berwudhu nih.
Prof. Leopold Werner von Ehrenfels menemukan
sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu. Ia mengemukakan sebuah fakta yang
sangat mengejutkan. Bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh
manusia ternyata berada di sebelah dahi, tangan, dan kaki. Dan pusat-pusat
syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. :f
Dari sinilah ia menemukan hikmah dibalik wudhu
yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar
wudhu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia
secara keseluruhan. Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat
syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan
pusat saraf nya. :@
Ahli
syaraf/neurologist juga telah membuktikan dengan air wudhu yang mendinginkan
ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk
memantapkan konsentrasi pikiran. Dan
setelah dihitung-hitung, ternyata terdapat 493 titik reseptor pada anggota
wudhu.. MasyaAllah, padahal kita saja “minimal” melakukan wudhu itu 5 kali
setiap hari. Allahu Akbar, luar biasa.. :@
Contoh titik akupuntur telapak tangan |
Tapi sesungguhnya yang
paling penting dari wudhu ialah kekuatan simboliknya, yakni memberikan rasa
percaya diri sebagai orang yang ‘bersih’ dan sewaktu-waktu dapat
menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan shalat, menyentuh atau
membaca mushaf Al Quran. Wudhu sendiri akan memproteksi diri untuk menghindari
apa yang secara spiritual merusak citra wudhu, dan menghindari untuk berbuat
dosa. ;)
Rasulullah SAW saja selalu menjaga keabsahan wudhu-nya. Dan Rasulullah SAW juga menyatakan, wajah orang
yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. “Umatku nanti kelak pada
hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu”. Jadi, Rasulullah akan mengenali
umatnya nanti pada hari kiamat, karena bekas wudhu. Allahu Akbar.
Dan pada akhirnya
prof. Leopold pun memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf
Ehrenfels. ;)
Masuk ISLAM setelah meneliti suara tumbuhan-tumbuhan yang ber-tasbih
QS : Al Israa’ 44, diatas akhirnya terbukti
oleh (Alm.) Prof. William Brown yang memimpin sekelompok
ilmuwan yang mengadakan penelitian menemukan fenomena aneh pada suatu tumbuhan.
Mereka berhasil mendeteksi dan merekam adanya suara/denyutan halus yang keluar
dari suatu tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia biasa. Kemudian
menganalisis denyutan atau detik suara
tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah)
ke sebuah Oscilloscope. Ternyata denyutan itu
berulang lebih dari 1000 kali tiap detiknya. :x
Pihaknya juga telah
menyerahkan hasil penelitian tersebut ke universitas-universitas dan
pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa, dan tetap tak ada yang sanggup
menafsirkannya.
Pada kesempatan
terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari
Britania. Tapi setelah 5 hari, para ilmuwan tersebut angkat tangan mengenai fenomena
tersebut. Tak seorang pun bisa menafsirkannya. Dan kebetulan dalam pertemuan
itu hadir pula seorang ilmuwan muslim berasal dari India.
Lalu ilmuwan muslim
itu mengatakan, “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini,
bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu.” :@
Mendengar pernyataan ilmuwan muslim itu, tentu saja para hadirin terkejut dan mereka meminta ilmuwan muslim itu untuk menunjukkan tafsir dan makna dari fenomena tersebut.
Ilmuwan muslim itu pun
membacakan ayat di atas lalu berkata, “Suara denyutan halus itu tak lain adalah
lafadz jalalah (nama Allah SWT Subhanahu wa Ta’ala).”
Tentu saja penjelasan
itu menimbulkan keheningan dan keheranan bagi para ilmuwan yang hadir. Dan
akhirnya Profesor Brown menemui sang ilmuwan muslim tersebut untuk
mendiskusikan tentang Islam dan tentang fenomena tersebut.
Ilmuwan muslim itupun
menerangkan tentang Islam, dan ia juga menghadiahkan Al Qur’an dengan terjemah
inggris kepada profesor Brown. :)
Beberapa hari
kemudian, dalam sebuah ceramah di sebuah universitas, profesor William Brown
mengatakan,”Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini
selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini. Dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari
mereka yang melakukan pengkajian, sanggup menafsirkan makna fenomena ini.
Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirkannya.
Satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan berada dalam Al-Qur’an. Hal ini
tidak memberikan opsi lain bagiku selain mengucapkan “Aku bersaksi tiada Tuhan
selain Allah SWT, dan Muhammad adalah utusan Allah SWT.” ;)
Oke, Silahkan lanjut baca lanjutannya kalo berkenan sob.. :D hehehe, thanks before. ;)
0 komentar:
Posting Komentar