Asssalamualikum,
Kembali lagi di dongeng anak islami yang Ajaibbinladden kumpulkan. Kali ini, suatu kisah tentang seorang Nabi, sekaligus seorang raja yang kaya raya. Ya, beliau adalah Nabi Sulaiman AS.
Dengan kisah ini, anak-anak bisa belajar tentang kebesaran Allah yang Maha Kaya, lebih-lebih kaya dari manusia paling kaya sekalipun. Yaitu sekaliber Nabi Sulaiman, yang menurut riwayat kekayaan semua orang di dunia sekarang pun bila dikumpulkan, tidak ada yang sanggup menandingi.
Sebab itulah bertawakal dan positive thinking bahwa Allah bisa menjaga rezeki kita, dan menjadi kewajiban kita untuk terus berdoa, merupakan sebuah kesadaran yang patut dipahami sejak dini. Bila hal ini sudah menjiwa dan merasuk ke hati, insyaAllah, anak bisa mencerminkan rasa keikhlasan di setiap tindakannya.
Silahkan disimak!
Alkisah, suatu ketika Nabi Sulaiman ingin berbagi rezeki kepada seluruh makhluk di bumi. Kita tahu sendiri, Nabi Sulaiman diberikan mukjizat oleh Allah yaitu kemampuan untuk berbicara dan menundukkan manusia, hewan, bahkan sebangsa jin. Jadi wajar saja kalau Nabi Sulaiman memang ingin berbagi ke semua makhluk yang beliau kenal tersebut.
Kemudian, untuk menuntaskan keinginannya yang besar tersebut, Nabi Sulaiman bermunajat pada Allah untuk mengizinkan memberi makan semua makhluk di bumi selama satu tahun.
Tapi Allah menjawab doa sang nabi dengan peringatan: Nabi Sulaiman tak akan mampu melakukannya.
Tak menyerah, Nabi Sulaiman pun meminta kembali, "Ya Allah, izinkanlah hamba barang sehari saja."
Akhirnya Allah pun mengabulkan doa beliau. Sang Nabi pun senang. Sehingga langsung meminta semua manusia, hewan, dan sebangsa jin untuk menyebarkan berita tentang "jamuan makan besar" tersebut. Beliau juga meminta para juru masak untuk membuatkan semua makanan tersebut selama 40 hari.
Semua makanan ditata dengan rapi, berjejer di atas padang pasir yang sangat luas. Saking banyaknya makanan tersebut, bahkan menurut riwayat perjalanan dari tepi hingga ujungnya memakan waktu 1 bulan mengendarai kuda!
Jadi bila kita hitung secara kasar dengan memperhitungkan kecepatan rata-rata kuda dan ketahanan berlarinya, maka panjang dan lebar jamuan makan ini hampir melebihi 20.000 km. Atau setara dengan hampir separuh keliling bumi!
Nyatanya, apakah makanan yang hampir menutupi separuh bumi ini cukup untuk makanan semua makhluk sebangsa manusia, hewan, dan jin di bumi? Allah pun bertanya kepada sang Nabi: "Makhluk manakah yang akan memulainya?"
Nabi Sulaiman menjawab, mereka yang menetap di darat dan di laut bisa mendapat giliran terlebih dahulu.
Alhasil, datanglah ikan paling besar di bumi yang diperintahkan oleh Allah untuk terlebih dahulu mendatangi Nabi Sulaiman. Disebutkan namanya ikan Nun, beberapa penafsir mengartikannya sebagai ikan paus, ada juga yang menebak bahwa ini ikan yang sama dalam riwayat Nabi Yunus. Wallahu alam.
"Wahai Nabi Sulaiman, sesungguhnya Allah telah menitipkan rezekiku berada di tanganmu hari ini," kata ikan Nun. Baginda Nabi Sulaiman pun mengizinkannya untuk memakan hidangan yang telah beliau sajikan hingga si ikan Nun merasa kenyang.
Tapi tak disangka, hanya dalam hitungan detik, semua makanan yang telah disediakan habis tak tersisa.
"Hai Nabi Sulaiman, kenyangkanlah perutku ini, kini aku masih merasa lapat," ujar ikan Nun setelah menyantap seluruh makanan.
Nabi Sulaiman seketika tersadar. Beliau tak mampu lagi menghidangkan makanan apapun. Nabi pun tersadar. Jangankan memberi makan seluruh makhluk di bumi, satu makhluk saja sudah bikin kewalahan!
Sang Nabi pun bertaubat kepada Allah. Beliau sadar, tak seharusnya kita sombong (walaupun tak sengaja) di depan Allah, Dialah satu-satunya yang maha pemberi rezeki ke semua makhluk. Hanya Allah yang bisa menjamin rezeki semua makhluk dari yang paling kecil sampai yang paling besar sekalipun semacam ikan Nun. Nabi Sulaiman pun berkata, "Maha suci Allah yang telah menjamin rezeki setiap makhluknya."
Wallahualam.
Baca Juga: Kisah Orang-orang yang Masuk Islam Karena Ilmu Pengetahuan
Kisah Nabi dan Semut yang menggigit
Kembali lagi di dongeng anak islami yang Ajaibbinladden kumpulkan. Kali ini, suatu kisah tentang seorang Nabi, sekaligus seorang raja yang kaya raya. Ya, beliau adalah Nabi Sulaiman AS.
Dengan kisah ini, anak-anak bisa belajar tentang kebesaran Allah yang Maha Kaya, lebih-lebih kaya dari manusia paling kaya sekalipun. Yaitu sekaliber Nabi Sulaiman, yang menurut riwayat kekayaan semua orang di dunia sekarang pun bila dikumpulkan, tidak ada yang sanggup menandingi.
Sebab itulah bertawakal dan positive thinking bahwa Allah bisa menjaga rezeki kita, dan menjadi kewajiban kita untuk terus berdoa, merupakan sebuah kesadaran yang patut dipahami sejak dini. Bila hal ini sudah menjiwa dan merasuk ke hati, insyaAllah, anak bisa mencerminkan rasa keikhlasan di setiap tindakannya.
Silahkan disimak!
Ikan Nun dan Jamuan Makan Nabi Sulaiman
Alkisah, suatu ketika Nabi Sulaiman ingin berbagi rezeki kepada seluruh makhluk di bumi. Kita tahu sendiri, Nabi Sulaiman diberikan mukjizat oleh Allah yaitu kemampuan untuk berbicara dan menundukkan manusia, hewan, bahkan sebangsa jin. Jadi wajar saja kalau Nabi Sulaiman memang ingin berbagi ke semua makhluk yang beliau kenal tersebut.
Kemudian, untuk menuntaskan keinginannya yang besar tersebut, Nabi Sulaiman bermunajat pada Allah untuk mengizinkan memberi makan semua makhluk di bumi selama satu tahun.
Tapi Allah menjawab doa sang nabi dengan peringatan: Nabi Sulaiman tak akan mampu melakukannya.
Tak menyerah, Nabi Sulaiman pun meminta kembali, "Ya Allah, izinkanlah hamba barang sehari saja."
Akhirnya Allah pun mengabulkan doa beliau. Sang Nabi pun senang. Sehingga langsung meminta semua manusia, hewan, dan sebangsa jin untuk menyebarkan berita tentang "jamuan makan besar" tersebut. Beliau juga meminta para juru masak untuk membuatkan semua makanan tersebut selama 40 hari.
Semua makanan ditata dengan rapi, berjejer di atas padang pasir yang sangat luas. Saking banyaknya makanan tersebut, bahkan menurut riwayat perjalanan dari tepi hingga ujungnya memakan waktu 1 bulan mengendarai kuda!
Jadi bila kita hitung secara kasar dengan memperhitungkan kecepatan rata-rata kuda dan ketahanan berlarinya, maka panjang dan lebar jamuan makan ini hampir melebihi 20.000 km. Atau setara dengan hampir separuh keliling bumi!
Nyatanya, apakah makanan yang hampir menutupi separuh bumi ini cukup untuk makanan semua makhluk sebangsa manusia, hewan, dan jin di bumi? Allah pun bertanya kepada sang Nabi: "Makhluk manakah yang akan memulainya?"
Nabi Sulaiman menjawab, mereka yang menetap di darat dan di laut bisa mendapat giliran terlebih dahulu.
Alhasil, datanglah ikan paling besar di bumi yang diperintahkan oleh Allah untuk terlebih dahulu mendatangi Nabi Sulaiman. Disebutkan namanya ikan Nun, beberapa penafsir mengartikannya sebagai ikan paus, ada juga yang menebak bahwa ini ikan yang sama dalam riwayat Nabi Yunus. Wallahu alam.
"Wahai Nabi Sulaiman, sesungguhnya Allah telah menitipkan rezekiku berada di tanganmu hari ini," kata ikan Nun. Baginda Nabi Sulaiman pun mengizinkannya untuk memakan hidangan yang telah beliau sajikan hingga si ikan Nun merasa kenyang.
Tapi tak disangka, hanya dalam hitungan detik, semua makanan yang telah disediakan habis tak tersisa.
"Hai Nabi Sulaiman, kenyangkanlah perutku ini, kini aku masih merasa lapat," ujar ikan Nun setelah menyantap seluruh makanan.
Nabi Sulaiman seketika tersadar. Beliau tak mampu lagi menghidangkan makanan apapun. Nabi pun tersadar. Jangankan memberi makan seluruh makhluk di bumi, satu makhluk saja sudah bikin kewalahan!
Sang Nabi pun bertaubat kepada Allah. Beliau sadar, tak seharusnya kita sombong (walaupun tak sengaja) di depan Allah, Dialah satu-satunya yang maha pemberi rezeki ke semua makhluk. Hanya Allah yang bisa menjamin rezeki semua makhluk dari yang paling kecil sampai yang paling besar sekalipun semacam ikan Nun. Nabi Sulaiman pun berkata, "Maha suci Allah yang telah menjamin rezeki setiap makhluknya."
Wallahualam.
Baca Juga: Kisah Orang-orang yang Masuk Islam Karena Ilmu Pengetahuan
Kisah Nabi dan Semut yang menggigit
0 komentar:
Posting Komentar