Macam-Macam Tes Ajaib, di Sini Tempatnya!

Kamis, 30 Juni 2016

Hati-hati! Ini Cara Maling Membuka Pintu Garasi!


Assalamualaikum,

Cara maling membuka pintu garasi AWAS!


Kita biasanya heran. Bisa-bisanya ya, maling itu masuk ke rumah kita. Padahal sudah dikunci gembok bermacam-macam. Bahkan bukan hanya satu, dua, tiga, bahkan lebih. Kok bisa tetap masuk. :(

Nah, video yang diupload oleh channel edukasi Ajaibbinladden ini barangkali bisa memberi gambaran. Bagaimana sebenarnya cara mereka mengakali pintu garasi rumah sejenis itu. Apalagi bilamana KUNCI PINTUNYA MASIH MENGGANTUNG. Alias tidak dicopot.

Alhasil, mulai sekarang bethati-hatilah. Copot kunci dari gagang pintu rumah atau garasi atau pagar agan-agan semua. Dengan melihat video ini, agan bahkan akan tau hal yang paling mencengangkan: mereka hanya membutuhkan alat yang sangat simple.

Membuka Pintu hanya dengan sebatang kawat, gan!!! :O


Nah, untuk lebih jelas, Silahkan lihat videonya di bawah ini:





Tapi ingat ya, gan. INI BUKAN VIDEO TUTORIAL MALING. Segala hal yang terjadi diluar video ini merupakan tanggung jawab pribadi agan-agan sekalian.

Harapannya adalah meningkatnya kehati-hatian agan semua pada segala kunci dan pintu di rumah agan. Apalagi di hari libur seperti dalam waktu dekat ini. Agan-agan kan pada mudik dan liburan, tambahin tuh kunci atau gembok untuk mengamankan pintu. ;)

So, Semoga bermanfaat ya, gan. :)


Baca Juga:   Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!

                     4 Sulap Sederhana Tapi Keren Buat Pamer! :D

                     5 Tes Kesehatan Mata Online (Buta Warna, Minus, Plus, Silinder, dll)


Minggu, 26 Juni 2016

Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!


Assalamualaikum,


Belakangan ini banyak temen yang tanya sama ane perihal cara membuka situs-situs yang tidak bisa dibuka. Atau dengan kata lain, diblokir ataupun sebenarnya hanya terblokir. Ane jawab aja: baca blog ane aja guys. :v

Cara ane ini nggak pro-pro amat kok. Ini udah ane lakukan sejak dahulu dan masih relevan sampai sekarang. ;)

Oke, jadi ane akan berikan beberapa alamat yang sering ane pake sebagai contoh web proxy gratis yang oke punya. Tetntunya untuk membuka alamat atau situs web yang ingin agan buka. Beberapa punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Selamat membaca. ;)


sitenable.com


Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!

Nama url-nya cantik. Gampang diingat-ingat. Apalagi sitenable juga bisa memberikan akses layar penuh ke web terblokir yang kita tuju.

Sayangnya, sitenable menurut saya agak lebih lemot dari yang lain. Link yang dihasilkan juga tak begitu cantik. Tapi it's okay kok. Ini contoh screenshot sitenable waktu ane membuka vimeo. ;)

Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!

myproxysite.org


Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!


Ane biasanya pake yang ini nih gan. Sebab myproxysite memberikan kotak url dan setingan sederhana di bagian atas webnya. Asik lho! Ini nih, contoh myproxysite waktu membuka vimeo. :D

Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!

hidemyass.com/id/proksi


Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!

Paling ringan, cepet dan tampilannya paling keren! xD

Sayangnya layar kita akan agak sedikit terpotong oleh iklan dari hidemyass. Nih, contohnya. Ya, di dunia ini memang nggak ada yang sempurna gan. Pasti ada enak dan enggaknya. xD

Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!


anna.line.me.les.webproxy.com.de


Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!


Kalo mencari yang bisa fullscreen, url ini juga bisa jadi alternatif. Tapi alamatnya emang agak ribet gan. xD Nggak perlu diapalin sih. xD Tapi hasilnya oke kok. Ini nih penampakannya.

Cara Membuka Situs Web yang Diblokir, Mudah!



Nah, itu tadi dia web proksi virtual yang bisa dipakai untuk membuka situs yang terblokir atau diblokir oleh internet positif. (Lebih tepatnya diblokir oleh menkominfo sih gan. xD) Tapi inget ya, jangan buat buka-buka situs b*k*p lho. xD

Sekian aja dari ane. Thanks for reading.. ;)


Baca Juga:  5 Syarat Untuk Merangsang Wanita Berciuman

                   Game-game Lucu, Koplak, Unik, Asli! Buatan Indonesia

                   Kata-kata Motivasi Bisnis dari Para CEO dunia!


Minggu, 19 Juni 2016

Belajar Tengil dari Abu Nawas


Belajar Tengil dari Abu Nuwas



Dalam penjara yang dingin dan mencekam, Harun Al-Rasyid, khalifah kelima dari dinasti Abbasiyah harap-harap cemas menanti menteri dan pasukan kerajaan untuk menyelamatkan hidupnya. “Terlambat sedikit saja, aku bisa jadi bubur!” barangkali begitu pikir baginda.


Dikisahkan suatu hari, baginda Harun Al-Rasyid diajak berjalan-jalan oleh Abu Nuwas –atau biasa kita kenal sebagai Abu Nawas. Dirinya ingin menunjukkan pada baginda suatu tempat penjual bubur yang sangat ramai di perkampungan orang-orang badui pinggir kota Baghdad.

Siapa sangka? Ternyata bubur tersebut terbuat dari campuran daging manusia!

Abu Nawas
Abu Nuwas, sketch by Kahlil Gibran


Memang kurang ajar betul Abu Nuwas ini. Dengan akal bulusnya, dirinya berhasil membujuk baginda untuk menyamar menuju perkampungan para badui tersebut. Hingga pada akhirnya, baginda raja ditangkap para badui kanibal. Tentu saja baginda gondok tak karuan. Tetapi baginda juga sadar: inilah cara Abu Nuwas mengkritik. Abu Nuwas ingin menunjukan secara langsung kepadanya: ada sebuah pelanggaran di wilayah kekuasaannya. Para menteri barangkali hanya melaporkan hal-hal baik saja, mereka tak mau bekerja keras untuk memeriksa langsung keadaan penduduk.

Sebab itulah, setelah menteri dan pasukan kerajaan datang menyelamatkan baginda, mereka tak bisa banyak bicara kecuali menyalahkan Abu Nuwas saja. Mendengar hal tersebut, baginda sontak berkata kepada menterinya, “Ini juga salahmu! Kau tak pernah memeriksa perkampungan ini bahwa penghuninya orang-orang kanibal!”


Berpikir Terbuka


Itulah cuplikan salah satu hikayat dari Kisah Seribu Satu Malam. Setelah mendengarnya, pastilah sebuah pertanyaan terbesit di kepala kita: Siapa sebenarnya tokoh nyeleneh yang bernama Abu Nuwas ini?

Mungkin kini kita lebih mengenalnya sebagai sufi, pelawak, atau seorang cerdik yang selalu bisa menjawab teka-teki sukar baginda Harun Al-Rasyid. Tak salah –memang, tetapi jangan lupakan fakta: dia seorang pujangga yang hingga kini melegenda.

Konyol, nyentrik, tapi cerdas. Itulah pribadi Abu Nuwas. A Literary History of Arabs karya R.A Nicholson bahkan menjelaskan bagaimana Abu Nuwas menerobos pakem puisi di Arab pada masa itu. Sebagai orang yang berpaham bebas, Abu Nuwas bukan hanya membuat sajak religius atau puji-pujian pada Tuhan. Tetapi dia juga tercatat menjadi orang pertama yang membuat sajak dengan tema kritik, satir, dan anggur, bahkan ada yang melukiskan kelainan seksual para petinggi kerajaan pada budak lelakinya.

Berani? Jelas! Sebab tema-tema tulisan seperti itu jelas sangatlah sensitif di mata agama dan kerajaan islam. Apalagi pada masa kekhalifahan.



Lalu, mengapa pada waktu itu, tokoh “nyentrik” semacam ini tidak dihukum? Tidak dibungkam? Tidak ditangkap?

Barangkali kisah diatas juga telah sedikit menjelaskan bahwa Baghdad –ibu kota pemerintahan dinasti Abbasiyah pada masa itu: Penuh percaya diri, terbuka untuk setiap pemikiran, kritik, perbaikan, juga untuk setiap pencarian dan pertanyaan baru. Sejarah pun telah membuktikan bahwa perkembangan ilmu, sastra, filsafat dan kemajuan literasi islam memang berjaya pada masa itu. Sangat mencerminkan kebijaksanaan dan keterbukaan khalifah Harun Al-Rasyid terhadap berbagai pemikiran. Philip K. Hitti bahkan menuliskan dalam History of the Arabs: karakter kepemimpinan Harun inilah yang telah membawa dinasti Abbasiyah menuju masa keemasannya. Dalam hal ini, artinya Raja Harun Al-Rasyid –pemimpin besar kerajaan monarki absolut, justru dikenang sebagai pemimpin yang demokratis.

Nah, sebagai seorang mahasiswa yang sedang belajar berdemokrasi di tempat yang dianggap sebagai miniatur negara, yakni kampus: kenyataannya justru berbeda 180 derajat. Kasus pembekuan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dan pembredelan karya jurnalistik oleh pihak kampus sedang marak terjadi beberapa tahun belakangan. Di antaranya, LPM Aksara pada September 2015, LPM Lentera Oktober 2015, LPM Universitas Mataram November 2015. (jateng.tribunnews.com, 3 Mei 2016)

Yang terbaru, terjadi pada LPM Poros Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 28 April 2016. LPM Poros dibekukan sebab tema pemberitaan di buletin POROS mengangkat isu kritis terhadap ketidaksiapan UAD dalam pembuatan Fakultas Kedokteran (FK) ditinjau dari fasilitas kampus. Sayang, bukannya menanggapi positif untuk mengembangkan fasilitas kampus, pihak birokrasi UAD justru bereaksi sinis terhadap berita tersebut. Pemberitaan buletin POROS dianggap menurunkan citra kampus.


Pers Mahasiswa Harus Tengil!


Sebagai LPM, pembungkaman karya jurnalistik merupakan keniscayaan yang harus kita hadapi. Sebab, tentu saja kita tidak bisa memaksa agar semua birokrat yang kita kritik memiliki sifat seperti raja Harun, bukan?

Untuk itulah, pers mahasiswa bukan hanya harus tengil, tapi wajib tengil!

Bukankah wartawan media massa yang sebenarnya pun terkadang harus mengeluarkan ke-tengil-an mereka saat bertugas? Lihat saja Mike Rezendes dalam film Spotlight yang nyelonong masuk saat tidak diperbolehkan wawancara, atau Carl Bernstein di film All The President’s Men yang pura-pura meminjam korek untuk melihat langsung calon narasumber yang ketakutan dan tak mau diwawancara.

Lincah seperti belut, cerdik layaknya kancil! Hal ini harusnya para aktivis pers mahasiswa pelajari, untuk menghadapi narasumber-narasumber yang sulit, ataupun saat sedang mengangkat pemberitaan yang sensitif. Kita harus mulai mengenal hal-hal diluar batas kewajaran, tetapi tetap tak melanggar kode etik sebagai jurnalis.

Ya, sebab pers mahasiswa tak bisa terus-terusan sok serius. Memang kadang perlu bijaksana, tapi juga harus bisa out of the box, lucu, dan rada-rada koplak. Mirip Abu Nuwas.




Aziz Rahardyan, disampaikan dalam acara Pesantren Kilat Jurnalistik Ramadhan, 12/06/2016 


Sabtu, 18 Juni 2016

Opini Saya di Tribun Jateng (28/4/16)


Assalamualaikum,

Opini Aziz Rahardyan Tribun Jateng
Forum Mahasiswa Tribun Jateng (28/4)


Beberapa bulan yang lalu, opini saya diterbitkan di Forum Mahasiswa harian Tribun Jateng pada Kamis (28/4/16). Ini pertama kalinya esai saya tembus media massa lho. Haha xD

Tidak seperti biasanya, Aziz Rahardyan yang hanya aktif menulis di konten website dan forum-forum internet ternyata bisa alih profesi juga sebagai penulis kolom. Yah, doakan saja semoga berkah dan banyak gagasan-gagasan saya lainnya yang bisa dimuat di media cetak. :)

Silahkan bagi yang mau membaca artikel saya, bisa kunjungi website resmi Opini Tribun Jateng disini: http://jateng.tribunnews.com/2016/04/28/menanti-bus-antarkampus.

Bila ada kritik, saran, tanggapan atau pertanyaan tentang tulisan saya, silahkan kunjungi salah satu media sosial saya. Selamat membaca. ;)


sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com