Assalamualaikum..
Beberapa waktu lalu, ane banyak ditanyai mengenai pembelian kendaraan secara kredit atau cash. Sebagian ane jawab 'lebih baik kredit', sebagian lagi 'mendingan cash'. Mengapa? Banyak faktor dan kondisi yang perlu dipertimbangkan. Ane nggabisa jelasin semua. Panjang ntar. :D
Nah.... Tapi khusuzon.... Pembelian mobil baru.... Dari dealer resmi...... Biasanya akan ane jawab, "Lebih baik kredit aja deh."
Mengapa bisa begitu? :f
Ini bukan perkara menggurui atau karena ane lebih tau. Ini lebih ke saran aja sih, sebab ane punya pengalaman pribadi dengan mobil cash. Pilihan akhir tetap ada di tangan agan kok. ;)
Mau tau gimana? Begini ceritanya....
Pada suatu hari di bulan Juni 2014, keluarga sepakat untuk membeli mobil Ayla tipe M yang M/T. Kita membayar dengan uang tunai pada hari itu juga. :D
Kita menaati segala ketentuan dan tahapan. Hingga akhirnya sampailah pada yang ditunggu-tunggu oleh pemirsa. Tahap pemberian asuransi.
Keluarga sempat galau, sebab asuransi yang diberikan pada mobil cash hanyalah satu tahun. Sedangkan untuk yang kredit, asuransi akan mengikuti berapa tahun jangka kredit yang kita mau.
Timbang-timbang-timbang-timbang.... Akhirnya kita tetap pada pendirian awal: Beli Cash.
Perlu diingat disini, pertimbangan kita membeli secara cash, sebab harga mobil ini sangatlah rugi kalo kita kredit. Ya, kalo kredit mendingan nanti dulu, tambah dikit, pasti dapet yang lebih bagus. Nah, masalah asuransi, awalnya kita emang nggak ambil pusing dan berharap semuanya baik-baik saja.........
Sampai tiba setahun kemudian........ :f
Tanggal 20 Juni 2015, jangka waktu asuransi telah habis. Tepat satu tahun, dan tidak terjadi apa-apa. Setelah itu kita akan diminta memperpanjang asuransi dan klaim bila ada kerusakan. Sampai disini semuanya memang masih baik-baik saja.
Sampai berhari-hari kemudian, kita belum tahu. Memperpanjang asuransi ternyata nggak sempet-sempet ada waktunya. Susah cari waktu. Apalagi kita diminta membayar lagi untuk satu tahun kedepan kan? Rasanya kita makin malas untuk mengasuransikannya lagi.
Klaim kerusakan pun hanya kami minta di kerusakan ringan. Yakni bumper belakang peyot dan lecet karena sempat menabrak sesuatu. Ya sudah, kita mengklaim itu dan janjinya akan diganti dengan bumper yang baru.
Tapi sesuatu yang tak diinginkan terjadi 9 hari kemudian.........
Kakak pertama membawa mobil ini bersama pacarnya pergi wisata. Berhubung kakak pertama dari keluarga ini ngantukan, mereka mengalami kecelakaan tunggal saat pulang. Mereka menabrak pohon di jalan yang sepi. Untung nggak ada orang lain.
Alhamdulillah-nya, kakak pertama dan pacarnya masih selamat dan hanya luka-luka ringan saja. Tapi walaupun begitu, mereka menabrak dalam posisi mengantuk dan tidak mengenakan sabuk pengaman. Parah. Diperkirakan mobil menabrak dengan kecepatan 80 - 90 km/jam.
So, beginilah keadaan mobil tersebut setelah kejadian...
Mengerikan bukan? :# Kacanya bahkan sampai retak kena kepalanya kakak. Tuh, makanya jangan remehkan sabuk pengaman guys!!! Akibatnya Berbahaya!!! :y
So, untunglah orang di dalamnya tak terluka parah. Tapi mobilnya gimana ya? OMG, asuransinya kan habis!!!! :(
Alhasil, keluarga tak bisa berbuat apa-apa kecuali membenahi mobil tanpa asuransi. Menyesal memang sebab tak sempat mengasuransikannya. Menyesal juga, coba dulu memilih yang kredit saja. Pasti langsung diganti dengan mobil baru.
Tapi mau bagaimana, orang bumper belakang yang kita klaim saja tak datang-datang. Bahkan sampai hari kejadian. Apalah arti lecet di bumper belakang daripada hancur di bagian kanan depan. :s
Jadi kita membenahinya tanpa asuransi dengan harga 20-an juta. Beruntung dengan bantuan teman-teman Daihatsu, harganya pun bisa ditekan. Jadi hanya belasan juta saja. Terimakasih ya Daihatsu. ;)
So, apa yang bisa kita ambil dari cerita diatas? Tentu saja banyak sekali. Ane nggak mau ngereview satu-satu. Panjang bener nanti. :D Tapi intinya, keluarga kami jadi kembali sepakat, "Sekarang kalau mau ambil mobil baru lagi, mendingan kredit aja lah." Bahkan kita juga sepakat, Ayla ini mau kita jual untuk kredit mobil baru lainnya.
Ya, walaupun saat kredit dari luar kelihatan rugi, tapi itung-itung ngerejekeni wong (memberi rezeki orang) lah. Sekaligus biar nggak usah repot-repot mengurusi asuransi lagi. Apalagi bila sekalian uangnya dibuat muter, kredit jangan banyak-banyak, sisa uangnya dibuat modal bisnis, dan pemasukan bisnis itulah yang dibuat mencicil mobil. Begitu kan malah lebih jos lagi.
So, yaudah deh. Sekian postingan kali ini. Walaupun ceritanya seperti dongeng dan walaupun saya suka membuat cerita menyeramkan, tapi kalau yang ini benar-benar true story, lho gan. :O
Udah deh. Bye. :D
Source: Canadiandebt.info |
Beberapa waktu lalu, ane banyak ditanyai mengenai pembelian kendaraan secara kredit atau cash. Sebagian ane jawab 'lebih baik kredit', sebagian lagi 'mendingan cash'. Mengapa? Banyak faktor dan kondisi yang perlu dipertimbangkan. Ane nggabisa jelasin semua. Panjang ntar. :D
Nah.... Tapi khusuzon.... Pembelian mobil baru.... Dari dealer resmi...... Biasanya akan ane jawab, "Lebih baik kredit aja deh."
Mengapa bisa begitu? :f
Ini bukan perkara menggurui atau karena ane lebih tau. Ini lebih ke saran aja sih, sebab ane punya pengalaman pribadi dengan mobil cash. Pilihan akhir tetap ada di tangan agan kok. ;)
Mau tau gimana? Begini ceritanya....
Pada suatu hari di bulan Juni 2014, keluarga sepakat untuk membeli mobil Ayla tipe M yang M/T. Kita membayar dengan uang tunai pada hari itu juga. :D
Kita menaati segala ketentuan dan tahapan. Hingga akhirnya sampailah pada yang ditunggu-tunggu oleh pemirsa. Tahap pemberian asuransi.
Keluarga sempat galau, sebab asuransi yang diberikan pada mobil cash hanyalah satu tahun. Sedangkan untuk yang kredit, asuransi akan mengikuti berapa tahun jangka kredit yang kita mau.
Timbang-timbang-timbang-timbang.... Akhirnya kita tetap pada pendirian awal: Beli Cash.
Perlu diingat disini, pertimbangan kita membeli secara cash, sebab harga mobil ini sangatlah rugi kalo kita kredit. Ya, kalo kredit mendingan nanti dulu, tambah dikit, pasti dapet yang lebih bagus. Nah, masalah asuransi, awalnya kita emang nggak ambil pusing dan berharap semuanya baik-baik saja.........
Sampai tiba setahun kemudian........ :f
Tanggal 20 Juni 2015, jangka waktu asuransi telah habis. Tepat satu tahun, dan tidak terjadi apa-apa. Setelah itu kita akan diminta memperpanjang asuransi dan klaim bila ada kerusakan. Sampai disini semuanya memang masih baik-baik saja.
Sampai berhari-hari kemudian, kita belum tahu. Memperpanjang asuransi ternyata nggak sempet-sempet ada waktunya. Susah cari waktu. Apalagi kita diminta membayar lagi untuk satu tahun kedepan kan? Rasanya kita makin malas untuk mengasuransikannya lagi.
Klaim kerusakan pun hanya kami minta di kerusakan ringan. Yakni bumper belakang peyot dan lecet karena sempat menabrak sesuatu. Ya sudah, kita mengklaim itu dan janjinya akan diganti dengan bumper yang baru.
Tapi sesuatu yang tak diinginkan terjadi 9 hari kemudian.........
Kakak pertama membawa mobil ini bersama pacarnya pergi wisata. Berhubung kakak pertama dari keluarga ini ngantukan, mereka mengalami kecelakaan tunggal saat pulang. Mereka menabrak pohon di jalan yang sepi. Untung nggak ada orang lain.
Alhamdulillah-nya, kakak pertama dan pacarnya masih selamat dan hanya luka-luka ringan saja. Tapi walaupun begitu, mereka menabrak dalam posisi mengantuk dan tidak mengenakan sabuk pengaman. Parah. Diperkirakan mobil menabrak dengan kecepatan 80 - 90 km/jam.
So, beginilah keadaan mobil tersebut setelah kejadian...
Mengerikan bukan? :# Kacanya bahkan sampai retak kena kepalanya kakak. Tuh, makanya jangan remehkan sabuk pengaman guys!!! Akibatnya Berbahaya!!! :y
Akibat tak menggunakan sabuk pengaman |
Alhasil, keluarga tak bisa berbuat apa-apa kecuali membenahi mobil tanpa asuransi. Menyesal memang sebab tak sempat mengasuransikannya. Menyesal juga, coba dulu memilih yang kredit saja. Pasti langsung diganti dengan mobil baru.
Tapi mau bagaimana, orang bumper belakang yang kita klaim saja tak datang-datang. Bahkan sampai hari kejadian. Apalah arti lecet di bumper belakang daripada hancur di bagian kanan depan. :s
Jadi kita membenahinya tanpa asuransi dengan harga 20-an juta. Beruntung dengan bantuan teman-teman Daihatsu, harganya pun bisa ditekan. Jadi hanya belasan juta saja. Terimakasih ya Daihatsu. ;)
So, apa yang bisa kita ambil dari cerita diatas? Tentu saja banyak sekali. Ane nggak mau ngereview satu-satu. Panjang bener nanti. :D Tapi intinya, keluarga kami jadi kembali sepakat, "Sekarang kalau mau ambil mobil baru lagi, mendingan kredit aja lah." Bahkan kita juga sepakat, Ayla ini mau kita jual untuk kredit mobil baru lainnya.
Ya, walaupun saat kredit dari luar kelihatan rugi, tapi itung-itung ngerejekeni wong (memberi rezeki orang) lah. Sekaligus biar nggak usah repot-repot mengurusi asuransi lagi. Apalagi bila sekalian uangnya dibuat muter, kredit jangan banyak-banyak, sisa uangnya dibuat modal bisnis, dan pemasukan bisnis itulah yang dibuat mencicil mobil. Begitu kan malah lebih jos lagi.
So, yaudah deh. Sekian postingan kali ini. Walaupun ceritanya seperti dongeng dan walaupun saya suka membuat cerita menyeramkan, tapi kalau yang ini benar-benar true story, lho gan. :O
Udah deh. Bye. :D
0 komentar:
Posting Komentar