Macam-Macam Tes Ajaib, di Sini Tempatnya!

Kamis, 01 Mei 2014

Menghargai Penciptaan Buku (Resensi buku: The Professor and The Madman)




Assalamualaikum..

Menghargai Penciptaan Buku (Resensi buku: The Professor and The Madman)
The Professor and The Madman (Sumber: Ajaibbinladden)

Judul : The Professor and the Madman: A Tale of Murder, Insanity, and the Making of the Oxford English Dictionary
Diterjemahkan dari : The Professor and the Madman, HarperPerennial, New York, 1999
Penulis: Simon Winchester
Penerjemah: Bern Hidayat
Penerbit: Serambi, Januari 2007
Halaman: 341
ISBN: 979-1112-53-3


Pada zaman dimana para ahli sains bertanya-tanya apa itu biru atau kuning? Zaman dimana para musisi bersepakat bagaimana bunyi C minor dan C mayor, 

“Hey, kenapa bahasa nasional tidak diberi martabat setara dengan standar-standar lain!,” itulah pemikiran tokoh-tokoh sastrawan Inggris, memaksa sebuah standar bahasa Inggris perlu didefinisikan dan dipatenkan. Inggris perlu panduan tata bahasa. Ya, inilah latar belakang pembuatan kamus di Britania Raya abad 17 dan 18. ;)

Spirit ambisi kesempurnaan dan ke’nekat’an mereka ternyata sampai pada tahun 1857. Orang-orang perfectionis keras kepala di era Victoria telah merencanakan konsep yang benar-benar baru. Menyajikan ‘kata-kata’ bahasa Inggris secara keseluruhan dan kompleks, lengkap dengan sejarahnya. Konsep simpel (tapi gila) ber-nama ‘kamus besar’ yang sekarang kita kenal dengan nama “Oxford English Dictionary” (OED).


Menghargai Penciptaan Buku (Resensi buku: The Professor and The Madman)   OED
OED edisi pertama (Sumber: Internet)

12 jilid OED (satu jilidnya saja setebal batu nisan), yang memakan waktu pembuatan selama 70 tahun, adalah legenda sampai saat ini. Bahkan selalu menjadi kutipan dan acuan yang berbunyi, “menurut OED ....” di parlemen, sidang pengadilan, sekolah, perkuliahan, dan penggunaan bahasa Inggris di seluruh penjuru dunia. 

Mungkin dari kalian sudah banyak yang tau tentang OED, bahkan memakainya. Tapi apa kalian tau fakta bahwa editor kepala OED, ternyata tak pernah lulus sekolah? Atau kontributor paling aktif OED, ternyata adalah penghuni Rumah Sakit Jiwa? Dan bagaimana persahabatan mereka lewat pengabdiannya pada ‘kata-kata’ sampai maut menjemput mereka? Itulah dongeng yang akan kita dapat setelah membaca The Professor and The Madman.

 Ya, buku ini mengisahkan tentang dua orang yang tadinya sama sekali berbeda nasibnya, tapi menjadi sahabat abadi setelah terjun dan mengabdikan diri mereka pada penciptaan OED.


Menghargai Penciptaan Buku (Resensi buku: The Professor and The Madman)   James Murray
James Murray (Sumber: Internet)

Perjalanan hidup James Augustus Henry Murray (The Professor), putus sekolah di usia 14 tahun karena melarat. Orang tuanya hanyalah penjahit dan pedagang kain. Tapi ketertarikannya pada filologi dan semangat belajarnya yang tak pernah putus, bisa mengantarnya menjadi anggota Philological Society. Wow, sebuah prestasi yang hebat sebagai pemuda yang tak pernah mengenyam bangku kuliah (zaman itu, 14 tahun bahkan belum lulus SD).

Menghargai Penciptaan Buku (Resensi buku: The Professor and The Madman)   Editor OED
Rumah James Murray sekarang (Sumber: Internet)

 Tak disangka, prestasi hebat yang ditunjukkan Sir James membuatnya terpilih menjadi editor kepala proyek gila bernama Oxford English Dictionary. Juga membawa perkenalannya dengan pria sinting dalam sel RSJ, (The Madman) dr. William Chester Minor.


Menghargai Penciptaan Buku (Resensi buku: The Professor and The Madman)   W.C Minor
W.C Minor (Sumber: Internet)

Berbeda dengan James Murray yang bisa dibilang kurang beruntung dalam pendidikan, W.C Minor adalah lulusan kedokteran Yale University. Naasnya, setelah lulus ia malah melamar menjadi personil medis Union Army sampai mengikuti perang di Wilderness. Disanalah ia mendapatkan kegilaannya. :#


Point of interest buku ini pun sebenarnya banyak mengambil sisi-sisi manusiawi dari W.C Minor. Penulis buku ini (Simon Winchester) melengkapi isi bukunya dengan penelitian dan riset mendalam tentang kehidupan pribadi W.C Minor. Kekagumannya juga terlihat dari foto Minor yang sengaja terpampang pada sampul bukunya.

Tentang masa remaja Minor yang membuatnya jadi mudah ‘terangsang’, tragedi di Wilderness yang menyebabkan trauma dan skizofrenia parah pada diri Minor, sampai pada pembunuhan yang dilakukannya. Minor menembak kepala George Merret di Lambeth, Inggris, itupun tanpa sengaja. Skizofrenia mengantarnya pada halusinasi parah untuk mempertahankan diri. Sampai mengantarnya ke balik dinding sel RSJ Broadmoore, Inggris.

Tak disangka-sangka, justru itulah awal dari pertemuan Murray dan Minor. Dalam brosur yang disebar-sebar Murray di setiap cetakan buku, ia menjelaskan bahwa tim OED sedang butuh kontributor. Tugasnya hanya membaca, mengutip kata dan mendefinisikan kata dalam buku, kemudian mengirimkannya ke redaksi OED.

Tentu saja itu adalah pekerjaan menarik bagi orang yang punya banyak waktu senggang, atau orang gila terpelajar yang punya perpustakaan sendiri di dalam sel penjara-nya. Ya, inilah awal keterlibatan nyata Minor pada penciptaan OED, sampai namanya tercantum sebagai kontributor ter-aktif di halaman depan Oxford English Dictionary.

Menghargai Penciptaan Buku (Resensi buku: The Professor and The Madman)  dr. W.C Minor
Makam W.C Minor :s (Sumber: Internet)

Menurut saya, yang paling menarik dari buku ini justru terdapat pada si penulis, Simon Winchester. Mungkin karena basis Simon adalah seorang wartawan (mirip saya.. ehm.. ehm.. hehe), Simon mampu merangkai fakta-fakta yang ditelitinya menjadi sebuah cerita yang sangat asik.

Dari latar belakang penciptaan OED, kehidupan Inggris era Victoria, hubungan-hubungan OED pada peristiwa lain, kehidupan pribadi Murray dan Minor hingga maut menjemput mereka, sampai OED dirampungkan setelah 70 tahun. Membuat pembaca buku ini pasti ikut tersentuh atas kerja keras dan pengorbanan tim penyusun OED. Keren badai lah pokoknya.!!

Menghargai Penciptaan Buku (Resensi buku: The Professor and The Madman)   OED
OED sekarang (sumber: Internet)

Sedangkan kekurangan buku ini menurut saya pribadi adalah ketidak-jelasan genre. Kabarnya versi asli buku ini adalah non-fiksi, tapi entah kenapa versi terjemahannya malah dipelesetkan seperti novel. Yah, walaupun nggak kayak aslinya, tetep asik-asik aja sih. ;)

Apalagi setelah baca buku ini, kita jadi tau betapa susahnya sebuah buku itu bisa tercipta. Pada akhirnya, kita akan jadi lebih menghargai karya orang. Syukur-syukur menjauhkan kita dari tindakan plagiasi. :t

Yap, makanya rating saya : 4.5 of 5 stars buat The Professor and The Madman :@


Atur Nuhun.. Apa? Kamu mau baca juga :D silahkan komeng kalo gitu.. :O 



0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com