Assalamualaikum..
The Professor and The Madman (Sumber: Ajaibbinladden) |
Judul : The Professor and the Madman: A Tale of Murder, Insanity, and the Making of the Oxford English Dictionary
Diterjemahkan dari : The Professor and the Madman, HarperPerennial, New York, 1999
Penulis: Simon Winchester
Penerjemah: Bern Hidayat
Penerbit: Serambi, Januari 2007
Halaman: 341
ISBN: 979-1112-53-3
Diterjemahkan dari : The Professor and the Madman, HarperPerennial, New York, 1999
Penulis: Simon Winchester
Penerjemah: Bern Hidayat
Penerbit: Serambi, Januari 2007
Halaman: 341
ISBN: 979-1112-53-3
Pada
zaman dimana para ahli sains bertanya-tanya apa itu biru atau kuning? Zaman
dimana para musisi bersepakat bagaimana bunyi C minor dan C mayor,
“Hey,
kenapa bahasa nasional tidak diberi martabat setara dengan standar-standar
lain!,” itulah pemikiran tokoh-tokoh sastrawan Inggris, memaksa sebuah standar
bahasa Inggris perlu didefinisikan dan dipatenkan. Inggris perlu panduan tata
bahasa. Ya, inilah latar belakang pembuatan kamus di Britania Raya abad 17 dan
18. ;)
Spirit
ambisi kesempurnaan dan ke’nekat’an mereka ternyata sampai pada tahun 1857.
Orang-orang perfectionis keras kepala di era Victoria telah merencanakan konsep
yang benar-benar baru. Menyajikan ‘kata-kata’ bahasa Inggris secara keseluruhan
dan kompleks, lengkap dengan sejarahnya. Konsep simpel (tapi gila) ber-nama
‘kamus besar’ yang sekarang kita kenal dengan nama “Oxford English Dictionary” (OED).
OED edisi pertama (Sumber: Internet) |
12
jilid OED (satu jilidnya saja setebal batu nisan), yang memakan waktu pembuatan
selama 70 tahun, adalah legenda sampai saat ini. Bahkan selalu menjadi kutipan
dan acuan yang berbunyi, “menurut OED ....” di parlemen, sidang pengadilan,
sekolah, perkuliahan, dan penggunaan bahasa Inggris di seluruh penjuru dunia.
Mungkin
dari kalian sudah banyak yang tau tentang OED, bahkan memakainya. Tapi apa
kalian tau fakta bahwa editor kepala
OED, ternyata tak pernah lulus sekolah? Atau kontributor paling aktif OED, ternyata adalah penghuni Rumah Sakit Jiwa?
Dan bagaimana persahabatan mereka lewat pengabdiannya pada ‘kata-kata’ sampai
maut menjemput mereka? Itulah dongeng yang akan kita dapat setelah membaca The Professor and The Madman.
Ya, buku ini mengisahkan tentang dua orang
yang tadinya sama sekali berbeda nasibnya, tapi menjadi sahabat abadi setelah
terjun dan mengabdikan diri mereka pada penciptaan OED.
James Murray (Sumber: Internet) |
Perjalanan
hidup James Augustus Henry Murray (The Professor), putus sekolah di usia 14
tahun karena melarat. Orang tuanya hanyalah penjahit dan pedagang kain. Tapi ketertarikannya
pada filologi dan semangat belajarnya yang tak pernah putus, bisa mengantarnya
menjadi anggota Philological Society.
Wow, sebuah prestasi yang hebat sebagai pemuda yang tak pernah mengenyam bangku
kuliah (zaman itu, 14 tahun bahkan belum lulus SD).
Rumah James Murray sekarang (Sumber: Internet) |
Tak
disangka, prestasi hebat yang ditunjukkan Sir James membuatnya terpilih menjadi
editor kepala proyek gila bernama Oxford
English Dictionary. Juga membawa perkenalannya dengan pria sinting dalam
sel RSJ, (The Madman) dr. William Chester Minor.
W.C Minor (Sumber: Internet) |
Berbeda
dengan James Murray yang bisa dibilang kurang beruntung dalam pendidikan, W.C
Minor adalah lulusan kedokteran Yale University. Naasnya, setelah lulus ia
malah melamar menjadi personil medis Union Army sampai mengikuti perang di
Wilderness. Disanalah ia mendapatkan kegilaannya. :#
Point
of interest buku ini pun sebenarnya banyak mengambil sisi-sisi manusiawi dari
W.C Minor. Penulis
buku ini (Simon Winchester) melengkapi isi bukunya dengan penelitian dan
riset mendalam tentang kehidupan pribadi W.C Minor. Kekagumannya juga terlihat dari foto Minor yang sengaja terpampang pada sampul bukunya.
Tentang
masa remaja Minor yang membuatnya jadi mudah ‘terangsang’, tragedi di
Wilderness yang menyebabkan trauma dan skizofrenia parah pada diri Minor,
sampai pada pembunuhan yang dilakukannya. Minor menembak kepala George Merret
di Lambeth, Inggris, itupun tanpa sengaja. Skizofrenia mengantarnya pada
halusinasi parah untuk mempertahankan diri. Sampai mengantarnya ke balik
dinding sel RSJ Broadmoore, Inggris.
Tak
disangka-sangka, justru itulah awal dari pertemuan Murray dan Minor. Dalam
brosur yang disebar-sebar Murray di setiap cetakan buku, ia menjelaskan bahwa tim
OED sedang butuh kontributor. Tugasnya hanya membaca, mengutip kata dan
mendefinisikan kata dalam buku, kemudian mengirimkannya ke redaksi OED.
Tentu
saja itu adalah pekerjaan menarik bagi orang yang punya banyak waktu senggang,
atau orang gila terpelajar yang punya perpustakaan sendiri di dalam sel
penjara-nya. Ya, inilah awal keterlibatan nyata Minor pada penciptaan OED,
sampai namanya tercantum sebagai kontributor ter-aktif di halaman depan Oxford English Dictionary.
Makam W.C Minor :s (Sumber: Internet) |
Menurut
saya, yang paling menarik dari buku ini justru terdapat pada si penulis, Simon
Winchester. Mungkin karena basis Simon adalah seorang wartawan (mirip saya.. ehm..
ehm.. hehe), Simon mampu merangkai fakta-fakta yang ditelitinya menjadi sebuah
cerita yang sangat asik.
Dari
latar belakang penciptaan OED, kehidupan Inggris era Victoria,
hubungan-hubungan OED pada peristiwa lain, kehidupan pribadi Murray dan Minor
hingga maut menjemput mereka, sampai OED dirampungkan setelah 70 tahun. Membuat
pembaca buku ini pasti ikut tersentuh atas kerja keras dan pengorbanan tim
penyusun OED. Keren badai lah pokoknya.!!
OED sekarang (sumber: Internet) |
Sedangkan
kekurangan buku ini menurut saya pribadi adalah ketidak-jelasan genre. Kabarnya
versi asli buku ini adalah non-fiksi, tapi entah kenapa versi terjemahannya
malah dipelesetkan seperti novel. Yah, walaupun nggak kayak aslinya, tetep
asik-asik aja sih. ;)
Apalagi setelah baca buku ini, kita jadi tau betapa susahnya sebuah buku itu bisa tercipta. Pada akhirnya, kita akan jadi lebih menghargai karya orang. Syukur-syukur menjauhkan kita dari tindakan plagiasi. :t
Yap,
makanya rating saya : 4.5 of 5 stars buat The Professor and The Madman :@
Atur Nuhun.. Apa? Kamu mau baca juga :D silahkan komeng kalo gitu.. :O